Lezatnya Pisang Ijo, Lembutnya Bubur Sumsum: Kombinasi Sempurna!
Sejarah Pisang Ijo
Pisang Ijo adalah salah satu makanan penutup khas Makassar, Sulawesi Selatan. Pisang Ijo saat ini menjadi makanan penutup tradisional favorit di berbagai daerah di Indonesia.
Pisang Ijo menggunakan pisang raja matang atau pisang tanduk yang dibalut adonan kulit dadar gulung berwarna hijau.
Dadar gulung hijau dibuat dari campuran tepung beras, santan, dan pewarna makanan hijau seperti pasta, air daun pandan atau air daun suji. Warna hijau ini bukan sekadar estetika, tapi memberikan aroma alami yang khas.
Sejarah Pisang Ijo diyakini sudah ada sejak zaman kerajaan di Sulawesi Selatan. Kuliner ini berkembang di masyarakat sebagai sajian istimewa, terutama saat bulan Ramadan.
Sampai sekarang, Pisang Ijo masih sering dijadikan takjil berbuka puasa karena rasanya yang segar dan mengenyangkan.
Perkembangan Penyajian Pisang Ijo
Dulu, Pisang Ijo hanya disajikan dengan bubur sumsum dan siraman kuah santan manis. Namun, seiring waktu, kuliner ini berkembang dengan tambahan es serut, sirup merah khas Makassar, dan susu kental manis.
Pisang Ijo sekarang menjadi salah satu ikon kuliner Makassar yang populer di seluruh Indonesia.
Resep Membuat Pisang Ijo
Bahan Utama 1
Pisang Raja atau Pisang Tanduk yang dikukus setengah matang (sisihkan)
Bahan Utama 2 (Kulit Dadar Hijau)
150 gr. Tepung Beras
150 gr. Tepung Terigu
600 ml. Air
75 ml. Santan Instan
1/2 St. Garam halus
60 gr. Gula pasir
Pasta hijau pewarna makanan secukupnya.
Cara Membuat
Semua bahan utama 2, dicampur dan diaduk rata sehingga menjadi adonan cair untuk membuat kulit dadar hijau. Setelah menjadi adonan cair, dadar satu persatu hingga adonan habis.
Selanjutnya satu persatu pisang yang sudah dikukus dibelah menjadi 2 bagian memanjang dan digulung menjadi isian kulit dadar hijau.
Kukus semua gulungan dadar hijau berisi pisang selama 20 menit. Angkat sisihkan.
Sejarah Bubur Sumsum
Bubur Sumsum, terbuat dari tepung beras yang dimasak dengan santan hingga teksturnya creamy dan lembut.
Perpaduan antara bubur yang gurih dengan kuah gula merah yang manis legit bikin makanan ini selalu jadi favorit di berbagai kesempatan.
Nama “sumsum” sendiri berasal dari kemiripan tekstur bubur ini dengan sumsum tulang yang lembut dan sedikit kenyal.
Bubur sumsum diyakini telah ada sejak zaman kerajaan di Pulau Jawa. Bubur sumsum sering disajikan dalam berbagai upacara adat dan tradisi sebagai simbol keberkahan dan harapan akan kehidupan yang lebih baik.
Bubur Sumsum Filosofi Kesederhanaan
Di beberapa daerah, bubur sumsum juga dikaitkan dengan filosofi kesederhanaan dan doa untuk kesejahteraan.
Dalam budaya Jawa, bubur sumsum sering disajikan dalam acara selamatan atau sebagai makanan pendamping dalam ritual tertentu.
Meskipun berasal dari Jawa, bubur sumsum kini populer di seluruh Indonesia dengan berbagai variasi.
Ada yang menambahkan mutiara sagu, ketan hitam, atau pisang ijo sehingga menjadikannya lebih kaya rasa dan tekstur.
Resep Membuat Bubur Sumsum
Bahan Utama
1 Lembar daun pandan
10 SM Tepung Beras larutkan dalam 500 ml air
75 ml Santan instan dan tambahkan dengan 100 ml air
1/2 St. Garam halus
Cara Membuat
Masak daun pandan bersama santan yang sudah ditambahkan air sampai mendidih. Maukkan larutan tepung beras kedalam rebusan daun pandan dan santan aduk cepat hingga menggental dan permukaan licin. Matikan api dan sisihkan.
Cara Menyajikan
Ambil mangkuk dan taruh 2 - 3 sendok makan bubur sumsum. Ambil satu gulung dadar hijau berisi pisang dan potong serong.
Letakkan potongan dadar hijau dipermukaan bubur sumsum dalam mangkuk saji dan berikan siraman sedikit sirup merah. Pisang Ijo Bubur Sumsum siap disajikan.
Untuk proses pembuatan secara detail bisa lihat tayangan YouTube berikut ya, jangan lupa subscribe sebab ada ragam resep masakan rumahan yang praktis dan mudah dibuat.
Posting Komentar untuk "Lezatnya Pisang Ijo, Lembutnya Bubur Sumsum: Kombinasi Sempurna!"
Posting Komentar